berasal dari sebuah karang bebas yang sebebas-bebasnya, pemberian pengalaman yang tak akan terlupakan.
sebuah kebodohan yang terus-menerus dilakukan untuk menutupi sebuah AIB hidup!
saya rasa cukup untuk pembuka, dan mungkin anda akan tahu apa maksud dari catatan saya ini.
saya yakin anda sempat dan pernah berpikir tentang hubungan sebab
akibat, karma, saling keterkaitan atau apapun namanya! sebagai contoh
dari pemikiran saya ini tentang sebab akibat adalah:
“di sebuah Sekolah ada kepala sekolah, wakasek-wakaseknya, guru,
sampai muridnya. ketika datang suatu waktu yang mengharuskan murid untuk
ujian, mau tidak mau sekolah harus memberikan masukan (suplemen) pada
muridnya, tapi darimanakah suplemen tersebut? untuk apa pemberian
suplemen itu diberikan? dan siapa yang harus disalahkan ketika suplemen
tersebut ternyata diketahui oleh orang luar?. saya akan menjawab
pertanyaan itu dengan cara pandang saya (karena setiap orang punya cara
pandang tersendiri).
pertanyaan pertama DARIMANAKAH SUPLEMEN ITU? bisa saja itu dibuat
oleh guru, lalu dibicarakan melalui forum sekolah dan diusulkan pada
atasan sekolah, lau turunlah pada siswa singkatnya. tapi suplemen itu
tak akan ada jika sang guru tak memberikan usulan tersebut dan pihak
sekolah tidak memberikan tanggapan positif pada sang guru! dan kenapa
suplemen itu dibuat dan diberikan pada muridnya? ini adalah pertanyaan
penting karena ini adalah kuncinya! suplemen itu dibuat kerena 2 faktor:
1. sekolah ingin menjaga nama baiknya (jaga image)
2 ketidak percayaan pihak sekolah atas kemampuan muridnya
dan SIAPAKAH YANG HARUS DISALAHKAN DALAM HALINI JIKA TERDENGAR OLEH PIHAK LUAR ALIAS BOCOR?
jawabannya adalah JANGAN MENYALAHKAN SIPA-SIAPA!
karena apa? inilah siklus kehidupan=siklus akuntansi, ketika suplemen
itu bocor, maka pihak luar akan menyalahkan pihak sekolah terlebih
dahulu, lalu pihak sekolah menyalahkan guru, guru akan menyalahkan murid
karena tak bisa hati-hati, lalu sang murid akan menyalahkan sekolah
(kenapa saya diberi suplemen itu? saya kan ga minta).
jika sudah begini maka apa yang akan terjadi? sekolah akan hancur
atas perbuatannya sendiri, muridnya merasa tidak dipercaya atas
kemampuannya oleh ihak sekolah, guru akan menyesal kenapa harus
mengajukan usulan itu pada sekolah?
saya akan menyamakan hal ini dengan siklus akuntansi,
ketika ada soal, kita akan membuat jurna khusus dan jurnal umum
terlebih dahulu, lalu mencatat ke buku besar, membuata jurnal
penyesuaian, dan masuk pada neraca lajur, sampai akhirnya pada neraca
setelah penutupan, ternyata di neraca setelah penutupan ada pencatatan
yang salah, maka ia akan menyalahkan neraca lajur, lalu neraca lajur
akan menyalahkan jurnal penyesuaian serta buku besar, lalu buku besar
akan menyalahkan jurnal khusus dan jurnal umum, tapi apa kata jurnal
umum? ngapain lu ngikutin gua? udah tau nsalah masih diikuti, lagian nlu
juga ga nyadar ada yang salah kenapa ga di cek dulu! semua tidak ada
yang mau disalahkan! tidak mau dipojokkan, padahal ternyata jurnal
khusus mengutip suplemen yang diberikan oleh sang pembuat soal! lalu
siapa yang harus disalahkan? sekali lagi saya katakan JANGAN MENYALAHKAN
SIAPA-SIAPA! karena yang salah adalah diri kita sendiri, kita tidak
yakin akan kemampuan kita sehingga kita melihat suplemen itu, guru tidak
percaya akan kemampuan kita, dan pihak sekolah takut akan muridnya
tidak lulus atas dasar menjaga IMAGE SEKOLAH!
pesan saya adalah, yakini dan percaya akan kemampuan kita! jangan
pernah mau di bantu oleh orang lain jika kita masih bisa sendiri,
cobalah dahulu! kita bukan tidak bisa, tapi kita tidak mau usaha!
nah, pelajarilah apa yang anda lihat, rasakan, apa yang anda sentuh, karena dari semua itulah ilmu nyata yang datang.
dan inilah ilmu yang saya dapatkan hari ini.
terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar