Semoga ini jadi bahan muhasabah untuk kita semua dengan ayat-ayat Alquran ini.
Musibah & Bala Bencana Adalah Teguran Dari Allah
Al Qur’an menjelaskan, membenarkan
hal tersebut, Allah Swt berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ
الْقُرَىٰ حَتَّىٰ يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولًا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا ۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَىٰ إِلَّا وَأَهْلُهَا
ظَالِمُونَ
“Dan tidak adalah Tuhanmu
membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami
membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS. Al Qhashash, 28 : 59)
FirmanNya
lagi:
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan
membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang
berbuat kebaikan.” (QS. Hud : 117)
FirmanNya lagi:
مَّا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ
إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika
kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha
Mengetahui.” (QS. An Nisaa : 147)
FirmanNya lagi:
“Dan jika Kami hendak membinasakan
suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di
negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan
Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS. Al Isra, 17 : 16)
FirmanNya lagi:
“Tak ada suatu negeripun (yang
durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau
Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu telah
tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Al Isra, 17 : 58)
FirmanNya lagi:
“Dan apa saja musibah yang menimpa
kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.”
(QS. As Syura, 42 : 30)
FirmanNya lagi:
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl, 16 : 112)
FirmanNya lagi:
“Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan
kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya;
dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.”
(QS. Ibrahim, 14 : 28-29)
FirmanNya lagi:
“Dan apakah mereka tidak mengadakan
perjalanan dimuka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat yang diderita oleh
orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih kuat dri merka,mereka
telah mengolah bumi dan memakmurkannya lebih banyak dari apa yang mereka
makmurkan.Dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa
keterangan dan bukti-bukti yang nyata.Maka Allah sekali-kali tidak berlaku
dzalim kepada mereka ,tetapi merekalah yang berlaku dzalim terhadap dir
mereka.Kemudian akibat orang-orang yang melakukan kedurhakaan dan kejahatan
adalah azab siksa yang lebih buruk, karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah
dan mereka selalu memperolok-olok.”
(QS. Rum, 30 : 9-10).
Dan firmanNya lagi:
“(ingatlah), ketika orang-orang
munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu
(orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah, Maka Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”. Kalau kamu melihat ketika Para Malaikat mencabut jiwa orang-orang
yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): “Rasakanlah
olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri), demikian
itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak menganiaya hamba-Nya, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan
pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari
ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya.
Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi amat keras siksaan-Nya, (siksaan) yang demikian
itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu
nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah
apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri [Allah tidak mencabut nikmat yang
telah dilimpahkan-Nya kepada sesuatu kaum, selama kaum itu tetap taat dan
bersyukur kepada Allah.], dan sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui, (keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan
pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan
ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan
Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah
orang-orang yang zalim. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di
sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” (QS. Al An fal, 8 : 49-55)
Demikianlah diantara ayat-ayat Allah
yang menerangkan sebab-sebab datangnya musibah dan bala bencana.
Rasulullah Saw juga menerangkan akan
sebab-sebab musibah dalam haditsnya:
Berkata Ummu Salamah, istri
Rasulullah Saw, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“Jika timbul maksiat pada ummatku,
maka Allah akan menyebarkan azab-siksa kepada mereka.” Aku berkata : Wahai
Rasulullah, apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang shalih? Beliau
menjawab: “ada!”. Aku berkata lagi: Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka?
Beliau menjawab: “Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang
ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat, kemudian mereka akan
mendapatkan keampunan dan keredhaan dari dari Rabbnya.” (HR. Imam Ahmad)
Lima Sebab Datangnya Azab dan Siksa
Allah
Rasulullah Saw bersabda:
“Bagaimana kalian apabila terjadi
lima perkara, dan aku berlindung kepada Allah mudah-mudahan lima perkara itu
tidak terjadi pada kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu,
Tidaklah perbuatan zina itu tampak
pada suatu kaum, dikerjakan secara terang-terangan, melainkan tampak dalam
mereka penyakit ta’un dan kelaparan yang tidak pernah dijumpai oleh nenek
moyang dahulu.
Dan tidaklah kaum itu menahan zakat,
melainkan mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari langit, andai kata
tidak ada binatang ternak tentu mereka tidak akan dihujani.
Dan tidaklah kaum itu mengurangi
takaran dan timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah dengan kesengsaraan
bertahun-tahun dan sulitnya kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa.
Dan tidaklah pemimpin-pemimpin
mereka itu menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan oleh Allah, melainkan
mereka akan dikuasai oleh musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka.
Dan tidaklah mereka itu
menyia-nyiakan kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Allah menjadikan
bahaya di antara mereka sendiri.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Lima Belas Perkara Mendatangkan
Musibah & Bala Bencana
Dari Ali bin Abi Thalib Ra berkata:
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara,
maka halal baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka bencana.” Ditanyakan,
apakah lima belas perkara itu wahai Rasulullah?
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila…
Harta rampasan perang (maghnam)
dianggap sebagai milik pribadi,
Amanah (barang amanah) dijadikan
sebagai harta rampasan,
Zakat dianggap sebagai cukai
(denda),
Suami menjadi budak istrinya (sampai
dia),
Mendurhakai ibunya,
Mengutamakan sahabatnya (sampai
dia),
Berbuat zalim kepada ayahnya,
Terjadi kebisingan (suara kuat) dan
keributan di dalam masjid (yang bertentangan dengan syari’ah),
Orang-orang hina, rendah, dan bejat
moralnya menjadi pemimpin umat (masyarakat),
Seseorang dihormati karena
semata-mata takut dengan kejahatannya,
Minuman keras (khamar) tersebar
merata dan menjadi kebiasaan,
Laki-laki telah memakai pakaian
sutera,
Penyanyi dan penari wanita
bermunculan dan dianjurkan,
Alat-alat musik merajalela dan
menjadi kebanggaan atau kesukaan,
Generasi akhir umat ini mencela dan
mencerca generasi pendahulunya;
Apabila telah berlaku
perkara-perkara tersebut, maka tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan
merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang diatasnya ke dalam bumi
(gempa bumi dan tananh longsor), dan perubahan-perubahan atau
penjelmaan-penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain.” (HR. Tirmidzi, 2136)
Itulah perkara-perkara yang
menyebabkan suatu negeri mengalami kekacauan, kehancuran, kesempitan,
kemelaratan, perseteruan, dan perpecahan satu sama lainnya, antara rakyat
dengan rakyat dan rakyat dengan penguasa. Korupsi dan ketidakadilan merajalela,
segala macam penyakit bermunculan menimpa manusia, yang benar-benar menyulitkan
dan membinasakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Oleh sebab itulah, Rasulullah Saw
berdoa agar sahabat-sahabatnya tidak menjumpai keadaan yang demikian dahsyat
dan terpuruknya. Dari semua perkara yang menyebabkan datangnya siksa dan azab
itu. Insya Allah akan berakhir jika manusia dan kaum Muslimin khususnya kembali
kepada Allah dan Rasul Nya, berpegang teguh kepada Dinullah (Islam yang sebenar-benarnya,
menurut Al Qur’an dan As Sunnah) mengikut petunjuk Rasulnya.
Sebagai penutup, renungkanlah firman
Allah Swt berikut serbagai introfeksi kita semua:
”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri Beriman dan Bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf, 7: 96)
Wallahu’alam bis showab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar